Metode Numerik. Solusi SPL "Determinan"
Determinan
Untuk setiap matriks bujur sangkar A terdapat nilai karakteristi yang dikenal sebagai determinan, biasa ditulis det (A) atau
. Determinan matriks A ditulis sebagai

detA =


A.
Determinan
Matriks Berordo 2x2
Determinan dari matriks berordo 2x2 adalah sebagai berikut:
B.
Determinan
Matriks Berordo 3x3
Untuk menentukan determinan dari matriks
yang berordo 3x3 dapat menggunakan 2 cara yaitu dengan cara sarrus dan cara
penjumlahan dari perkalian komponen matriks 3x3 dengan kofaktornya. Pada
pembahasan ini akan dijelaskan cara menentukan determinan matriks berordo 3x3
dengan menggunakan penjumlahan dari perkalian komponen matriks dengan
kofaktornya.
C.
Minor
Jika
baris ke-j dan kolom ke-k pada determinan yang disajikan di atas
dihilangkan, kemudian dibentuk sebuah determinan dari unsur-unsurnya yang
tertinggal, akan diperoleh determinan baru yang terdiri atas (n-1) baris dan (n-1) kolom. Determinan baru ini merupakan minor dari unsur
dan dinyatakan dengan ungkapan
. Sebagai
contoh,



maka minor unsur
adalah
, yaitu



Jika minor dari
dikalikan dengan
hasilnya dinamakan kofaktor dari
dan dinyatakan dengan
. jadi,





Untuk menentukan
determinan matriks A dapat digunakan
ekspansi Laplace yang menyatakan bahwa nilai determinan merupakan jumlah dari
hasil kali unsur-unsur pada suatu baris (atau suatu kolom) dengan
kofaktor-kofaktor yang bersesuaian. Secara matematis,
untuk sembarang j.

Sebagai contoh, kita
akan menghitung

Untuk j =1, diperoleh

dengan


D.
Sifat-sifat
Determinan
1. Nilai
determinan tidak berubah apabila baris dan kolomnya dipertukarkan. Jadi, detA =
.

2. Jika
semua unsur dari suatu baris (atau kolom) adalah nol, determinan matriks itu
sama dengan nol.
3. Jika
semua unsur dari suatu baris (atau kolom) adalah nol, kecuali satu unsur,
determinannya sama dengan hasil kali unsur itu dengan kofaktornya.
4. Pertukaran
dua baris atau dua kolom sembarang akan mengubah tanda determinan.
5. Jika
semua unsur dalam suatu baris (atau kolom) dikalikan dengan sebuah bilangan,
determinannya juga dikalikan dengan bilangan itu.
6. Jika
dua baris (atau kolom) sama atau sebanding, determinannya sama dengan nol.
7. Jika setiap unsur dalam
suatu baris (atau kolom) sebuah determinan merupakan jumlah dua suku,
determinannya dapat dinyatakan sebagai jumlah dua determinan yang berukuran
sama.
8. Jika kita mengalikan
unsur-unsur suatu baris (atau kolom) dengan sebuah bilangan kemudian
dijumlahkan dengan unsur-unsur yang bersesuaian dengan suatu baris (atau kolom)
yang lain, nilai determinannya tetap.
9. Jika A dan B dua matriks bujur sangkar yang berukuran sama, maka
10. Jumlah dari hasil kali
unsur-unsur dalam suatu baris (atau kolom) dengan kofaktor-kofaktornya dari
baris (atau kolom) lainnya adalah nol. Secara matematis,


jika p = q, hasilnya sama dengan detA.
E.
Invers
Matriks
Jika
pada matriks bujur sangkar A terdapat
matriks B sehingga AB = I,
dengan I adalah matriks identitas,
maka B dinamakan invers matriks A dan ditulis sebagai 



1. Metode
reduksi baris
Untuk memberi gambaran
penerapan metode reduksi baris, diandaikan kita akan menghitung invers matriks A. Dengan mengingat sifat-sifat matriks
satuan I, A = IA. Selanjutnya,
dengan mereduksi A di ruas kiri
menjadi I maka ruas kanan akan tereduksi
menjadi B sehingga menghasilkan I = AB.
Jadi, B adalah invers matriks A. Metode reduksi baris terdiri atas
operasi-operasi berikut:
a. Menukarkan
dua baris,
b. Mengalikan
sembarang baris dengan sebuah tetapan
, dan

c. Menjumlahkan
atau mengurangkan dua baris sembarang.
Untuk
memudahkan penulisan operasi reduksi baris, biasa digunakan notasi

Notasi pertama menunjukkan baris-j dan baris-k dipertukarkan, sedangkan notas kedua artinya baris-j dikalikan dengan a kemudian dijumlahkan atau dikurangkan dengan b kali baris-k.
2. Metode
determinan
Sebuah
matriks memiliki invers jika dan hanya jika detA = 

F.
Sistem
Persamaan Linear
Sistem
persamaan linear dengan n variabel
adalah suatu himpunan persamaan linear yang berbentuk
jika
sistem persamaan linear di atas disebut homogen. Sebaliknya, jika
dinamakan takhomogen.
Sistem persamaan linear di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yaitu


atau AX = R.
Untuk
menyelesaian sistem persamaan linear di atas digunakan dua cara, yaitu metode
reduksi baris dan aturan Cramer
G.
Contoh
Soal Determinan
1. jika
maka tentukan determinan dari 


Jawab:



2. Tentukan
himpunan penyelesaian SPLDV berikut dengan menggunakan metode cramer.

Jawaban:
Ubah
bentuk sistem persamaan diats menjadi bentuk matriks


Tweet |